menganilisi potensi ekspor dan impor indonesia

20.20 Perindu Surga 0 Comments




A.                PENGERTIAN EKSPOR DAN IMPOR
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor.
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor.

B.                 KONDISI EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA
Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam antarberbagai produk. Selain harga,kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.#
Nilai ekspor Indonesia Januari 2012 mencapai US$15,49 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,28 persen dibanding ekspor Desember 2011. Sementara bila dibanding Januari 2011 mengalami peningkatan sebesar 6,07 persen.
Ekspor nonmigas Januari 2012 mencapai US$12,52 miliar, turun 7,90 persen dibanding Desember 2011, sedangkan dibanding ekspor Januari 2011 meningkat 4,40 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Januari 2012 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$619,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$213,5 juta
Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan kontribusi terhadap total ekspor nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak, dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta timah.
Ekspor nonmigas ke Jepang Januari 2012 mencapai angka terbesar, yaitu US$1,61 miliar, disusul Cina US$1,36 miliar dan Amerika Serikat US$1,20 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,26 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,60 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri Januari 2012 naik sebesar 2,08 persen dibanding bulan yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya naik 14,82 persen sedangkan ekspor hasil pertanian turun sebesar 1,82 persen.
Nilai impor Indonesia Januari 2012 sebesar US$14,57 miliar atau turun 11,57 persen dibanding impor Desember 2011 yang besarnya US$16,48 miliar, sedangkan jika dibanding impor Januari 2011 (US$12,56 miliar) naik 16,02 persen.
Impor nonmigas Januari 2012 sebesar US$11,58 miliar atau turun US$1,25 miliar (9,72 persen) dibanding impor nonmigas Desember 2011 (US$12,83 miliar). Sebaliknya jika dibanding Januari 2011 (US$9,57 miliar) maka terjadi peningkatan, yaitu sebesar US$1,99 miliar atau 20,80 persen.
Impor migas Januari 2012 sebesar US$2,99 miliar atau turun US$0,66 miliar (18,05 persen) dibanding impor migas Desember 2011 (US$3,65 miliar), sedangkan jika dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya (US$2,97 miliar) terjadi peningkatan US$0,02 miliar atau 0,58 persen#.
Nilai impor nonmigas terbesar Januari 2012 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,32 miliar. Nilai ini turun 7,81 persen (US$0,20 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama Desember 2011 (US$2,52 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut meningkat US$0,60 miliar (34,57 persen) dibanding impor golongan barang yang sama Januari 2011 (US$1,72 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar Januari 2012 ditempati oleh Cina dengan nilai US$2,53 miliar dengan pangsa 21,88 persen, diikuti Jepang US$1,74 miliar (15,06 persen), dan Singapura US$0,85 miliar (7,31 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 20,94 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,42 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang Januari 2012 dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 8,71 persen, bahan baku/penolong sebesar 11,19 persen, dan barang modal sebesar 41,26 persen.

Berikut data perkembangan Ekspor Indonesia dari Tahun 2007 s.d 2011
Perkembangan Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor

Dalam US$)
Sektor
2007
2008
2009
2010
2011
Peran
Th. 2011 (%)
I. MIGAS
22.088.567.876
29.126.274.355
19.018.296.911
28.039.599.534
41.477.035.636
20,38%
    1. Minyak Mentah
9.226.036.450
12.418.743.646
7.820.256.578
10.402.867.668
13.828.677.857
6,80%
    2. Hasil Minyak
2.878.751.078
3.547.001.209
2.262.327.715
3.967.277.194
4.776.854.837
2,35%
    3. Gas
9.983.780.348
13.160.529.500
8.935.712.618
13.669.454.672
22.871.502.942
11,24%
II. NON MIGAS
92.012.322.875
107.894.150.047
97.491.729.170
129.739.503.936
162.019.584.424
79,62%
    1. Pertanian
3.657.784.654
4.584.576.851
4.352.754.318
5.001.899.002
5.165.793.669
2,54%
    2. Industri
76.460.827.880
88.393.495.928
73.435.840.877
98.015.076.416
122.188.727.150
60,04%
    3. Tambang
11.884.904.619
14.906.165.178
19.692.338.644
26.712.581.107
34.652.027.382
17,03%
    4. Lainnya
8.805.722
9.912.090
10.795.331
9.947.411
13.036.223
0,01%
TOTAL
114.100.890.751
137.020.424.402
116.510.026.081
157.779.103.470
203.496.620.060
100,00%



Peran Ekspor Kelompok Hasil Industri Terhadap Total Ekspor Hasil Industri

(Dalam US$)       Klik nama kelompok untuk data lebih rinci. Klik tahun untuk mengubah urutan (sort).
Kelompok Hasil Industri
2007
Peran
Th. 2011 (%)
10.361.901.077
16.104.663.849
12.924.892.234
17.253.751.946
23.179.189.217
18,97%
6.307.078.667
7.751.089.539
5.020.188.664
9.522.622.737
14.540.361.167
11,90%
9.790.097.037
10.116.346.372
9.245.131.849
11.205.515.350
13.234.016.875
10,83%
8.989.417.392
10.942.504.762
8.701.120.873
10.840.032.116
13.191.710.376
10,80%
6.973.615.868
7.677.048.360
7.899.592.376
9.254.562.524
9.536.135.712
7,80%
6.144.869.624
5.654.641.020
4.241.502.488
6.505.973.111
7.500.962.497
6,14%
4.562.315.320
3.821.506.074
3.168.301.075
4.577.664.111
6.119.906.261
5,01%
4.440.493.818
5.219.621.885
4.272.376.637
5.708.164.342
5.769.378.283
4,72%
2.515.635.181
3.202.403.226
2.569.307.210
3.219.558.339
4.505.240.017
3,69%
4.475.306.742
4.200.212.367
3.441.452.072
4.280.345.672
4.474.988.094
3,66%
1.879.391.773
2.089.036.069
1.888.082.911
2.665.634.728
3.450.898.952
2,82%
2.145.996.357
2.388.216.931
2.004.626.345
2.657.943.780
2.995.110.990
2,45%
865.715.508
1.042.115.295
1.160.013.004
1.417.404.497
2.520.059.405
2,06%
398.310.524
852.577.028
654.870.718
925.326.641
1.978.291.164
1,62%
1.001.987.313
1.140.825.439
994.446.396
1.216.938.046
1.429.411.911
1,17%
688.702.575
742.351.443
673.212.245
894.894.542
1.000.753.315
0,82%
858.563.024
878.376.933
734.103.741
901.381.338
952.623.900
0,78%
522.214.250
694.156.209
498.183.870
736.106.806
920.720.995
0,75%
881.888.757
881.388.503
538.917.104
790.252.173
893.452.396
0,73%
367.986.903
435.121.378
502.061.688
598.860.694
648.437.318
0,53%
313.905.015
393.511.816
423.641.237
557.864.036
546.572.007
0,45%
324.599.743
433.402.709
248.004.394
344.544.180
504.033.782
0,41%
211.880.957
255.328.237
257.224.001
360.442.018
438.140.751
0,36%
219.730.848
221.350.731
225.484.811
295.366.789
361.101.284
0,30%
137.873.395
174.502.986
197.220.287
269.790.385
349.090.073
0,29%
125.037.696
204.468.302
210.078.474
253.512.494
296.184.669
0,24%
148.553.112
193.978.498
143.940.963
198.982.243
242.295.236
0,20%
193.250.034
187.142.474
173.658.747
183.371.019
224.681.194
0,18%
360.673.162
280.953.416
201.134.406
195.057.949
208.012.240
0,17%
217.555.419
170.198.567
169.376.386
112.195.859
123.001.904
0,10%
36.280.789
44.455.510
53.693.671
71.015.951
53.965.165
0,04%



Berikut data perkembangan Impor Indonesia dari Tahun 2007 s.d 2011
Perkembangan Impor Indonesia Berdasarkan Sektor

(Dalam US$)

Sektor
2007
2008
2009
2010
2011
Peran
Th. 2011 (%)
I. MIGAS
21.932.822.586
30.552.897.785
18.980.746.908
27.412.657.296
40.701.517.299
22,94%
    1. Minyak Mentah
9.056.877.662
10.061.498.596
7.362.204.375
8.531.249.355
11.154.455.409
6,29%
    2. Hasil Minyak
12.786.712.056
20.230.830.805
11.129.400.025
18.018.190.027
28.134.582.256
15,86%
    3. Gas
89.232.868
260.568.384
489.142.508
863.217.914
1.412.479.634
0,80%
II. NON MIGAS
52.540.607.532
98.644.408.439
77.848.498.073
108.250.626.752
136.734.038.437
77,06%
    1. Pertanian
3.890.000.552
5.609.921.088
4.752.402.634
6.187.938.604
9.395.793.894
5,30%
    2. Industri
48.085.489.007
91.802.724.139
72.398.087.944
101.115.406.556
126.099.549.960
71,07%
    3. Tambang
554.816.714
1.221.659.885
687.842.719
934.618.593
1.228.726.265
0,69%
    4. Lainnya
10.301.259
10.103.327
10.164.776
12.662.999
9.968.318
0,01%
TOTAL
74.473.430.118
129.197.306.224
96.829.244.981
135.663.284.048
177.435.555.736
100,00%



Peran Impor Kelompok Hasil Industri Terhadap Total Impor Hasil Industri

(Dalam US$)       Klik nama kelompok untuk data lebih rinci. Klik tahun untuk mengubah urutan (sort).

Kelompok Hasil Industri
Peran
Th. 2011 (%)
20.500.729.703
39.924.820.685
31.683.821.523
43.218.634.765
52.471.706.272
41,61%
4.005.484.355
13.447.758.863
10.496.709.385
14.176.235.334
16.116.570.142
12,78%
7.105.086.371
10.554.556.399
8.095.115.825
11.431.491.532
15.413.280.076
12,22%
3.562.957.959
3.089.897.031
2.810.632.338
4.514.181.418
6.851.930.686
5,43%
1.192.047.638
3.902.166.682
3.396.922.765
5.031.223.893
6.735.213.076
5,34%
1.115.923.248
2.460.486.600
2.105.815.324
3.142.833.713
3.769.056.352
2,99%
1.692.597.906
2.518.492.310
1.883.208.172
2.731.779.581
3.262.647.857
2,59%
793.537.930
2.548.704.235
929.140.982
1.509.190.285
2.706.978.092
2,15%
1.342.937.451
1.917.008.029
1.661.883.144
2.199.293.110
2.592.292.795
2,06%
1.149.492.286
1.741.634.889
1.679.128.576
1.871.564.362
2.220.456.925
1,76%
871.486.684
1.678.715.686
1.027.136.208
1.822.079.357
2.195.096.443
1,74%
830.797.079
1.274.371.666
894.596.079
1.398.162.621
1.936.647.716
1,54%
526.536.075
1.155.442.989
1.034.028.601
1.525.087.446
1.860.277.638
1,48%
539.006.672
899.448.911
765.147.776
1.090.427.101
1.388.319.360
1,10%
605.056.038
673.936.742
702.685.096
872.837.421
972.221.416
0,77%
221.837.181
567.462.140
415.336.326
707.339.676
967.237.790
0,77%
336.540.013
642.887.683
453.554.712
689.586.778
872.237.834
0,69%
274.386.416
515.628.012
433.918.457
627.923.811
690.560.599
0,55%
282.374.921
381.432.072
269.876.296
367.784.594
483.461.270
0,38%
184.381.916
355.175.557
244.635.411
364.023.263
462.452.087
0,37%
233.313.811
321.325.443
302.762.624
381.760.908
444.137.516
0,35%
183.504.322
243.348.122
214.934.244
289.348.832
392.580.639
0,31%
252.051.926
312.539.986
300.205.500
352.596.551
359.959.724
0,29%
65.811.569
313.159.823
230.368.601
271.058.782
302.987.288
0,24%
99.321.057
135.376.029
146.088.429
188.878.550
227.347.810
0,18%
24.655.713
72.714.106
62.116.310
113.635.011
149.330.119
0,12%
35.508.373
62.330.855
65.871.397
98.428.004
109.462.889
0,09%
26.858.044
49.848.046
37.294.277
59.437.742
73.673.778
0,06%
18.280.609
25.617.837
37.155.075
40.839.641
38.451.889
0,03%
12.618.215
15.772.893
17.292.162
27.118.414
31.904.136
0,03%
367.526
663.818
706.329
624.060
1.069.746
0,00%

C.                 MANFAAT MELAKUKAN EKSPOR DAN IMPOR
Manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :

1.      Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

2.      Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

3.                  Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

4.                  Transfer teknologi modern.
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.


D.                INDIKASI EKSPOR DAN IMPORT TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA.
Indikator ekonomi merupakan data yang menunjukkan tanda ataupun indikasi perkembangan perekonomian di suatu negara, dimana data tersebut dikeluarkan oleh pemerintah negara tersebut.
Di Amerika Serikat indikator ekonomi misalnya di gunakan Federal Reserve salah satunya untuk memonitor inflasi, yaitu apabila data inflasi dilaporkan menguat The Fed kemungkinan besar akan meningkatkan suku bunga dan jika sebaliknya kemungkinan besar The Fed akan mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga.
Begitu juga di Indonesia indikator ekonomi digunakan bagi pihak-pihak (Pemerintah, Bank Indonesia, Institusi Perbankan dan Keuangan, Investor ataupun pihak-pihak lain) untuk mengambil keputusan terhadap investasinya atau memperkirakan perkembangan perekonomian di masa yang akan datang.
Indikator ekonomi ini merupakan alat yang sangat penting dan dibutuhkan dalam pengambilan keputasan pada masa yang akan datang yang bersifat makro, oleh karena itu apabila anda minimal menjadi seorang investor maka dengan indikator ekonomi ini diharapkan anda dapat memperkirakan, serta mengetahui implikasinya dan dapat mengantisipasi kejadian sesuai dengan keputusan atau kebijakan yang akan diambil.
Indikator Perekonomian Indonesia yang sering digunakan untuk mempertimbangkan pengambilan keputusan

1.      Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-meneru. Inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu biasanya Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar.

2.                  Suku Bunga Bank Indonesia
Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) merupakan suku bunga Bank Indonesia yang ditetapkan dalam rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

3.                  Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto adalah nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB hanya menghitung
total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. PDB terbagi atas dua yaitu PDB real dan PDB nominal. PDB real adalah salah satu indikator yang paling banyak bicara mengenai kondisi perekonomian dan perilisan data awal hampir selalu menggerakkan pasar.
PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor – impor
Manfaat PDB itu antara lain sebagai berikut :

a.                   Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional.
b.           Pendapatan per kapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan per kapita dengan harga konstan (pendapatan per kapita riil) semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
c.            Sebagai dasar pembuatan proyeksi/perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasonal/sektoral & regional.
d.           Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh bank dunia atau lembaga internasional lainnya.
e.            Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya peramalan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perencanaan sumber daya (tenaga kerja & modal).
            Nilai tukar rupiah terhadap dollar
Mengukur seberapa besar kecilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, perubahan faktor ini merupakan hasil dari transaksi yang terjadi pada pasar uang.

5.                  Cadangan Devisa
Cadangan devisa merupakan mata utang asing (misalnya US$) yang dipegang oleh Pemerintah atau Bank Sentral setiap Negara yang pada umumnya digunakan sebagai cadangan International ( Lipsey, 1990:499)

6.                  Tingkat Pengangguran
Pengangguran dapat dihubungkan dengan indikator pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi merupakan akibat dari adanya peningkatan kapasitas produksi yang merupakan turunan dari peningkatan investasi. Jadi jelas bahwa, pertumbuhan ekonomi berhubungan erat dengan peningkatan penggunaan tenaga kerja, begitu pula dengan investasi. Dengan meningkatnya investasi pasti permintaan tenaga kerja akan bertambah, sehingga dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan adanya peningkatan investasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat pengangguran, demikian sebaliknya.


0 komentar: