Mengenal Elang Pasaman

15.24 Perindu Surga 4 Comments





Mengenal Elang Pasaman

Perjalan pagi ini menuju  Air Terjun lereng gunung Talamau (Gunung terbesar di Kab. Pasaman barat) dihiasi dengan berbagai pemandangan indah. Disambut dengan ladang perkebunan Cabai, tomat, jagung, sayur mayur, dan perkebunan yang sangat akrab di masyarakat pasaman barat (Sawit).
Perjalanan kali ini sangat menakjubkan karena kami dihadapkan dengan sesuatu yang mungkin sudah langka di mata masyarakat, kami melihat jenis spesies yang sangat mempesona dan membuat takjub orang-orang yang melihatnya siapa lagi kalau bukan si Elang yang sangat elok dan gagah ini, Elang yang ketika saya berdiskusi dengan salah satu rekan saya diperjalanan Bung Muhsin Alumni Fakuktas Mipa Unand Padang menyatakan bahwa Elang yang satu ini termasuk spesies langka dan sangat diminati oleh para pemburu karena keelokannya.
Kenapa pertemuan kami dengan sosok elang ini terasa spesial karena di Zaman Modern ini Untuk melihat Elang Biasa saja kita sudah sangat jarang, apa lagi Spesies Elang Pasaman ini (Kita beri saja namanya Elang Pasaman). Yang sangat menakjubkan ketika kami mencoba mengambil Foto Elang tersebut dia berpose menunjukkan keelokannya, Alhasil kami berhasil mengambil empat pose terbaik si Raja Udara ini.
Sebagai mana yang kita lihat bersama Jumlah Hutan di Kabupaten Pasaman Barat saat ini sudah sangat menipis, bisa kita saksikan bersama Pohon-pohon dan hutan rimba hanya terdapat disekitaran pegunungan dan kaki bukit (Daerah yang tidak memungkinkan bagi penduduk untuk bercocok tanam karena kemiringan), Masyarakat pasaman barat tidak pernah merasa cukup dan terus membuka hutan lahan perkebunan .
Jumlah hutan yang sudah terbatas tersebut mengakibatkan keaneka ragaman Hayati di Pasaman Barat sudah banyak berkurang termasuk Elang Pasaman ini.
Dahulu Zaman Nenek saya, saya sangat takjub ketika nenek saya bercerita, dahulu kampung-kampung kita masih banyak hutam rimba masih alami dan sangat menakjubkan, dimana dulu masih banyak Rusa berkeliaran (di ladang pinggir Hutan), bahkan Sang Raja rimba Si Belang juga sering mengunjungi pemukiman penduduk karena memang Habitat asli mereka masih Utuh dan tak tersentuh tangan-tangan kotor, bahkan Nenek saya punya mitos tersendiri kalau dikampung ada bencana, orang meninggal atau orang berbuat dosa besar si belang akan keluar dengan sendirinya. Nenek saya bahkan bercerita rumah kami di Sungai Aur dulu Si belang sampai ke kamar mandi. Begitulah saat Habitat asli mereka masih terjaga mereka ada dan hidup aman berdampingan dengan manusia.
Sekarang bisa kita lihat sendiri Habitat asli spesies Hutan sudah rusak jadi sering kita perhatikan dan lihat berita si Belang mengamuk, sibelang memakan ternak, sibelang masuk pemukiman dan menerkam manusia. Itu akibat habitat asli mereka sudah rusak dan rusak pula rantai makanannya sehingga mereka mulai mencari makanan kepemukiman padahal jumlahnya sudah sangat sedikit.
Begitu juga dengan Elang Pasaman ini, dengan sudah banyaknya Habitat mereka yang rusak ditambah rusaknya rantai makanan menyebabkan mereka jarang ditemui. Alhamdulillah kita yang jarang ke Hutan diberikan kesempatan bertemu dengan Si Elang Pasaman.
Pesan saya kepada manusia pada umumnya dan masyarakat pasaman barat khususnya Cukuplah kita membuka Hutan, Rawatkah Hutan agar keseimbangan alam terjaga, bayangkan sudah banyak Pabrik di sini jikalau bukan hutan-hutan yang tersisa ini yang menguraikan asap pembuangan nya menjaga keseimbangan udara apa lagi yang bisa menekan asap tersebut. Hutan Paru-paru dunia jika hutan rusak maka rusaklah dunia ini.
Selaku guru Ips yang saya setiap tahun nya mengajari Bab tentang Flora dan Fauna saya sangat sedih dibuku-buku Ips yang kita  ajarkan digambarkan kekayaan alam indonesia dengan berbagai jenis spesiesnya, tetapi jika kita saksikan sendiri ternyata spesies itu sudah sangat langka bahkan ada yang tidak ditemukan lagi.
Terima kasih Elang Pasaman pertemuan ini membuat saya sedikit tergerak ingin menulis, semoga tidak ada lagi pemburu yang terus mengancam keselamatanmu, semoga Hutan dinegeriku ini Lestari.
Setelah saya telusuri spesies yang satu ini lebih mirip dengan elang yang bernama si Elang Ular Bido, namun saya kurang tahu pasti apakah mereka satu spesies, untuk sementara saya kasih nama dulu Si Elang pasaman sampai petunjuk itu datang.

(Ig @abdurrahimtanjung)

4 komentar:

  1. Mantaaap bg... di beberapa daerah jenis elang endemik nya sudah nyaris punah bg.. seperti elang jawa

    BalasHapus
  2. Iya bung, dalam buku tere liye dia adalah kakakku ada dikisahkan perjuangan Yashinta untuk menyelamatkan Elang jawa

    BalasHapus
  3. Iya bung, dalam buku tere liye dia adalah kakakku ada dikisahkan perjuangan Yashinta untuk menyelamatkan Elang jawa

    BalasHapus