ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI
A. Pengantar
dan Tujuan
Strategi
merupakan jembatan penghubung antara perusahaan dengan lingkungannya. Dalam
analisis strategi terdapat dua masukan utama yaitu; analisis lingkungan
industri dimana perusahaan itu berada, serta analisis sumber daya dan kapabilitas
yang dimiliki oleh perusahaan.
Pemahaman
mengenai cara struktur industri mempengaruhi perilaku persaiangan, yang ada
yang akhirnya menentukan tingkat kemampulabaab dari industri tersebut. Amat
penting bagi penyusunan strategi bisnis. Pertama, dengan memahami faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi kemampuilabaan indstri. Kedua, dengan mengetehui
cara perusahaan bersaing dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
B. Dari
Analisis Lingkungan sampai Analisis Industri
Yang dimaksud
dengan lingkungan perusahaan, sebenernya adalah semua faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan serta hasil pelaksanaannya.
Masalah yang dihadapi oleh manajer adalah setelah diberikan informasi tentang
pengaruh eksternal. Bagaiman caranya memonitor dan bahkan menganalisis
faktor-faktor eksternal yang banyak dan bervariasi tersebut? Sebagai titik
awal, kita harus menggungakn semacam system atau kerangka menyususn informasi
tersebut. Misalkan, lingkungan eksternal bisa digolongkan menurut sumbernya
menjadi lingkungan ekonomi, teknologi , demografi, sosial, serta pemerintah.
Syarat analisis
lingkungan yang efektif adalah kemampuan untuk memisahkan faktor yang
benar-benar penting dari faktor-faktor penting lainnya.dari sudut pandang
perusahaan, init dari lingkungan eksternalnya adalah jaringan dari hubungan
bisnis yang dilakukannya.
C. Faktor
Penentu Keuntungan Industri: Permintaan dan Persaingan
Sumber utama
keuntungan adalah penciptaan suatu nilai bagi pelanggan. Proses produksi akan
mengubah input menjadi barang dan jasa bagi pelanggan. Kriteria pertama agar
produksi yang dilakukan perusahaan menjadi menguntungkan adalah nilai dari
barang atau jasa yang diciptakan harus melebihi biaya input yang digunakan
untuk menciptakan nilai tersebut. Dengan demikian, tingkat keuntungna yang
diperoleh perusahaan dalam suatu industri dipengaruhi oleh tiga faktor:
· Nilai dari
produk dan jasa tersebut dimata konsumen
· Intensitas atau
ketatnya persaingan
· Kekuatan
tawar-menawar relative yang dimiliki dalam setiap tingkatan rantai produksi
Analisis
persaingan industri berikut mengarahkan tiga faktor di atas ke dalam kerangka
kerja analisis tunggal.
D. Analisis
Persaingan dalam Industri
Teori yang
mendasari hubungan antara struktur industri, perilaku bersaing, dan
kemampulabaan industri terdapat dalam ilmu ekonomi industry organisasi. Dua hal
yang dapat dijadikan patokan adalah teori monopoli dan teori persaingan
sempurna yang mencerminkan dua kutub dari struktur industry. Apabila dalam
suatu industry hanya terdapat satu perusahaan dan tidak ada perusahaan baru
yang dapat masuk dalam industry tersebut. Dalam suatu industry tertentu, dengan
mengamati sturktur utama dari industry tersebut serta interaksinya, kita dapat
memperkirakan jenis perilaku bersaing yang akan muncul beserta dengna tingkat
kemampulabaan yang akan dihasilkan.
1. Model “Lima
Kekuatan Persaingan” dari Porter
Model lima
kekuatan persaingan yang dikembangkan porter mengatakan bahwa kemampulabaan
suatu industry (yang dicerminkan dengna perbandingan antara tingkat
pengembalian dari modal yang ditanamkan dengan biaya modalnya) ditentukan oleh
lima sumber tekanan bersaing. Termasuk didalam kelima sumber tersebut adalah
tiga sumber persaingan “horizontal” yaitu persaingan dari pemasok barang
pengganti , ancaman dari pendatang baru, serta persaingan yang berasal dari
produsen yang sudah berada dalam industri tersebut.
2. Persaingan akibat barang
subtitusi
Seperti yang
telah kita amati sebelumnya. Potensi keuntungan dari suatu industry ditetntukan
juga oleh harga maksimum yang mau dibayarkan oleh konsumen. Tinggi atau
rendahnya harga tersebut terutama bergantung pada ketersediaan dari barang
subtitusi.
3. Ancaman
untuk masuk
Jika suatu
industri mendapatkan tingkat pengembalian investasi yang lebih besar dari biaya
modalnya, maka industri tersebut akan menjadi seperti magnit yang kan menarik
perusahaan-perusahaan lain yang berada diluar industri tersebut.
Efektifitas
dari hambatan masuk dalam mencegah pendatang yang potensial amat bergantung
pada sumber daya yang dimilki oleh calon pendatang tersebut. Hambatan yang
efektif untuk mencegah perusahaan baru masuk kesuatu industri mungkin saja
tidak efektif bila dipergunakan untuk mencegah perusahaan yang masuk ke
industri tersebut karena ingin melakukan diversivikasi.
4. Persaingan
antara perusahaan-perusahaan yang sudah mapan.
Pada hampir
untuk semua industri, faktor yang paling dominan dalam menentukan tingkat
persaingan yang terjadi antar perusahaan yang terdapat dalam perusahaan
tersebut. Dalam beberapa industri, perusahaan-perusahaan yang ada akan bersaing
dengna agesif, bahkan sampai pada suatu tingkat dimana dimana harga berada
dibawah dibawah biaya yang dikeluarkan, sehingga secara keseluruhan perusahaan
yang berada dalam industri tersebut mengalami kerugian. Beberapa faktor yang
menentukan sifat dan intensitas persaingan perusahaan-perusahaan yang berada
dalam suatu industri adalah:
· Konsentrasi
· Keragaman
persaingan
· Diferensiasi
produk
· Kelebihan
kapasita dan halangan untuk keluar
· Kondisi biaya
5. Kekuatan
penawaran pembeli
Perusahaan yang
berada dalam suatu industri akan beroperasi dalam dua jenis pasar dalam pasar
untuk input, mereka membeli bahan mentah, komponen,dana, dan jasa buruh dari
pemasok faktor-faktor produksi dan dalam pasar untuk output, mereka menjual
produk dan jasa kepada pelanggan (bisa berupa distributor, pelanggan, atau
perusahaan manufaktur).
Kekuatan
penawaran relative kekuatan penawaran terutama terjadi karena keengganan untuk
berhubungan dengan pihak lain.kesimbangan kekuatan antara dua pihak dalam suatu
transaksi bergantung pada kredibilitas dan efektivitas ancaman yang dilakukan
oleh kedua belah pihak. Faktor kuncinya pertama-tama adalah biaya relative yang
harus ditanggung oleh masing-masingpihak karena transaksi tidak jadi
dilakuakan, dan kedua, tingkat keahlian dari masing-masing pihak untuk
meninggikan kedudukan mereka dalm permainan tersebut.
6.
Penawaran Pemasaran
Analisis untuk
mencari faktor-faktor yang menentukan kekuatan relatif antara produsen dalam
suatu industri dengan pemasoknya dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan
saat kita melakukan analisis hubungan antara produsen dengan pembelinya.
Pemasok
komoditas biasanya mencari jalan untuk meningkatkan kekuatan mereka dengan cara
mendirikan semacam perkumpulan untuk para produsen (cartelization).
Logika yang sama juga dapat diterapkan pada serikat buruh.
E. Penerapan
Analisis Industri
1.
Memperkirakan tingkat kemampulabaan Industri
Keputusan untuk
menginvestasikan sumber daya alam dalam suatu industri tertentu harus
didasarkan pada tingkat pengembalian yang diharapkan dalam jangka waktu lima
atau sepuluh tahun mendatang. Tingkat kemampulabaan dalam periode tersebut
tidak dapat hanya diramalkan dengan melihat tingkat keuntungna industri saat
ini.
2. Strategi
untuk meningkatkan keseimbangan kekuatan persaigan
Pemahaman
mengengai pengaruh karakteristik struktural terhadap intensitas persaingna dan
tingkat kemampulabaan memberikan dasar ditemukannya kesempatan untuk
menyesuaikan struktur industri agar dapat terccipta lingkungan industri yang
lebih nyaman. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan ciri struktural
kunci yang menyebabkan turunnya tingkat kemampulabaan tersebut. Yang kedua adalah
mempertimbangkan faktor-faktor struktural mana yang dapat dipengaruhi lewat
perubahan inisiatif straregis.
F. Kesempatan untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif: Mengidentifikasi
Faktor Kunci Kesuksesan
Pada dasarnya,
hanya perusahaan-perusahaan besar yang dapat memiliki posisi pasar yang kuat
sehingga mereka dapat membuat perubahan-perubahan struktur industri yang mereka
tempati. Namun, untuk kebanyakan perusahaan lainnya, tujuan utama dari strategi
bisnis bukannya untuk memperbaiki struktur industri, namun untuk memperoleh
keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaingnya.
Dalam
masing-masing industri tidak terdapat strategi umum yang menjamin tercapainya
tingkat keuntungan yang superior. Namun demikian, dalam suatu pasar tertentu,
terdapat dimensi kinerja tertentu yang harus dicapai perusahaan agar perusahaan
tersebut dapat menarik konsumen dan dapat bertahan dalam menghadapi
persaingan. Akan tetapi, tidak semua perusahaan mempunyai strategi yang
sama, hal ini karena perusahaan memiliki kapabilitas dan sumber daya yang
berbeda.
G. Aspek
Dinamis dalam Persaingan
Salah satu ciri
kunci dari pembentukan proses persaingan adalah struktur industri yang secara
terus-menerus diubah baik melalui keputusan strategis yang dilakukan
perusahaan, dan juga sebagai hasil interaksi persaingan antarperusahaan.
Dalam
praktiknya, industri dibentuk oleh strategi dari pemain-pemain utama, yaitu
merger dan akuisisi telah meningkatkan terjadinya konsentrasi, sistem hub
and spoke telah mengakibatkan terjadinya persaingan, lokal yang hampir
bersifat monopoli, dan hambatan untuk masuk yang diciptakan melalui sistem
reservasi dengan komputer, program frequent flyer, dan kontrol atas
gerbang dan tempat pendaratan pada lapangan udara,
1. Persaingan
Jenis Schumpeterian
Schumpeter
memusatkan inovasi sebagai komponen utama dalam persaingan, dan merupakan
faktor penggerak evolusi industri. Faktor pertimbangan yang penting adalah
kecepatan perubahan struktural dalam industri tersebut. Persaingan, struktur
industri, dan kemampulabaan semuanya dipengaruhin oleh faktor teknilogi. Elemen
kunci dalam peramalan adalah memperkirakan perubahan teknologi yang bakal
terjadi, serta menganalisis implikasi dan keuntungannya.
2. Kontribusi game
theory
Game theory memberikan dua sumbangan penting
bagi manajemen strategis, yaitu
1. Teori ini
memberikan kerangka dalam pengambilan keputusan strategis.
2. Teori ini
memberikan gambaran mengenai situasi persaingan dan tawar-menawar, dan memiliki
kekuatan peramalan yang cukup.
3.
Ketidakteraturan dan Bencana
Yang paling
berpengaruh adalah pengembangan matematika dari teori ketidakteraturan dan
penyebarannya melalui ilmu alam dan sosial. Teori ketidakteraturan mempelajari
proses dinamis yang rumit dimana suatu hubungan yang bersifat nonlinear
menyebabkan timbulnya perilaku yang tidak akan terulang kembali dan tidak
random. Teori ini biasanya diterapkan dalam bidang analisis pasar keuangan.
Analisis
teoritis lainnya yang berhubungan dengan analisismengenai sistem perilaku
dinamis yang rumit adalah teori bencana, yang membuat model mengenai
kecenderungan suatu sistem yang relatif stabil untuk memperlihatkan ketidakberanjutan, divergence,
dan hysteresis.
0 komentar: