Pemenang Lomba HUT RI KE 75 tahun 2020 Di Smp IT Al Kahfi

 Selamat buat para pemenang.


Dil to paagal hai by Karan Nawani




Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Pehli pehli baar milaata hai yehi
Seene mein phir aag lagaata hai
Dheere dheere pyaar sikhaata hai yehi
Hansata hai yehi yehi rulaata hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Saari saari raat jagaata hai yehi
Ankhiyon se neend churaata hai
Sachche jhoothe khwaab dikhaata hai yehi
Hansata hai yehi yehi rulaata hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
lalalala…
Is dil ki baaton mein jo aate hain
Vo bhi deewane ho jaate hain
Manzil to raahi dhoondh lete hain
Raste magar kho jaate hain
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Soorat se main na pehchaanoongi
Naam se bhi na usko jaanoongi
Dekhoongi kuchh na main sochoongi
Dil jo kahega vohi manoongi
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Hay paagal hai
Haan deewana hai
Hmmm.. haha ha
Hmm.. oh oh ho
Dil ka kehna sab sab maanein
Dil na kisi ki maane
Jaan di humne jaan gaye sab
Ek wohi na jaane
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Rehne do chhodo ye kahaaniyaan
Deewanepan ki sab nishaaniyaan
Logon ki saari pareshaaniyaan
Is dil ki hai ye saari meherbaaniyaan
Ho dil to paagal hai
Dil deewana hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Saari saari raat jagaata hai yehi
Ankhiyon se neend churaata hai
Dheere dheere pyaar sikhaata hai yehi
Hansata hai yehi yehi rulaata hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai
Dil to paagal hai
Dil deewana hai .

Mengenal Elang Pasaman





Mengenal Elang Pasaman

Perjalan pagi ini menuju  Air Terjun lereng gunung Talamau (Gunung terbesar di Kab. Pasaman barat) dihiasi dengan berbagai pemandangan indah. Disambut dengan ladang perkebunan Cabai, tomat, jagung, sayur mayur, dan perkebunan yang sangat akrab di masyarakat pasaman barat (Sawit).
Perjalanan kali ini sangat menakjubkan karena kami dihadapkan dengan sesuatu yang mungkin sudah langka di mata masyarakat, kami melihat jenis spesies yang sangat mempesona dan membuat takjub orang-orang yang melihatnya siapa lagi kalau bukan si Elang yang sangat elok dan gagah ini, Elang yang ketika saya berdiskusi dengan salah satu rekan saya diperjalanan Bung Muhsin Alumni Fakuktas Mipa Unand Padang menyatakan bahwa Elang yang satu ini termasuk spesies langka dan sangat diminati oleh para pemburu karena keelokannya.
Kenapa pertemuan kami dengan sosok elang ini terasa spesial karena di Zaman Modern ini Untuk melihat Elang Biasa saja kita sudah sangat jarang, apa lagi Spesies Elang Pasaman ini (Kita beri saja namanya Elang Pasaman). Yang sangat menakjubkan ketika kami mencoba mengambil Foto Elang tersebut dia berpose menunjukkan keelokannya, Alhasil kami berhasil mengambil empat pose terbaik si Raja Udara ini.
Sebagai mana yang kita lihat bersama Jumlah Hutan di Kabupaten Pasaman Barat saat ini sudah sangat menipis, bisa kita saksikan bersama Pohon-pohon dan hutan rimba hanya terdapat disekitaran pegunungan dan kaki bukit (Daerah yang tidak memungkinkan bagi penduduk untuk bercocok tanam karena kemiringan), Masyarakat pasaman barat tidak pernah merasa cukup dan terus membuka hutan lahan perkebunan .
Jumlah hutan yang sudah terbatas tersebut mengakibatkan keaneka ragaman Hayati di Pasaman Barat sudah banyak berkurang termasuk Elang Pasaman ini.
Dahulu Zaman Nenek saya, saya sangat takjub ketika nenek saya bercerita, dahulu kampung-kampung kita masih banyak hutam rimba masih alami dan sangat menakjubkan, dimana dulu masih banyak Rusa berkeliaran (di ladang pinggir Hutan), bahkan Sang Raja rimba Si Belang juga sering mengunjungi pemukiman penduduk karena memang Habitat asli mereka masih Utuh dan tak tersentuh tangan-tangan kotor, bahkan Nenek saya punya mitos tersendiri kalau dikampung ada bencana, orang meninggal atau orang berbuat dosa besar si belang akan keluar dengan sendirinya. Nenek saya bahkan bercerita rumah kami di Sungai Aur dulu Si belang sampai ke kamar mandi. Begitulah saat Habitat asli mereka masih terjaga mereka ada dan hidup aman berdampingan dengan manusia.
Sekarang bisa kita lihat sendiri Habitat asli spesies Hutan sudah rusak jadi sering kita perhatikan dan lihat berita si Belang mengamuk, sibelang memakan ternak, sibelang masuk pemukiman dan menerkam manusia. Itu akibat habitat asli mereka sudah rusak dan rusak pula rantai makanannya sehingga mereka mulai mencari makanan kepemukiman padahal jumlahnya sudah sangat sedikit.
Begitu juga dengan Elang Pasaman ini, dengan sudah banyaknya Habitat mereka yang rusak ditambah rusaknya rantai makanan menyebabkan mereka jarang ditemui. Alhamdulillah kita yang jarang ke Hutan diberikan kesempatan bertemu dengan Si Elang Pasaman.
Pesan saya kepada manusia pada umumnya dan masyarakat pasaman barat khususnya Cukuplah kita membuka Hutan, Rawatkah Hutan agar keseimbangan alam terjaga, bayangkan sudah banyak Pabrik di sini jikalau bukan hutan-hutan yang tersisa ini yang menguraikan asap pembuangan nya menjaga keseimbangan udara apa lagi yang bisa menekan asap tersebut. Hutan Paru-paru dunia jika hutan rusak maka rusaklah dunia ini.
Selaku guru Ips yang saya setiap tahun nya mengajari Bab tentang Flora dan Fauna saya sangat sedih dibuku-buku Ips yang kita  ajarkan digambarkan kekayaan alam indonesia dengan berbagai jenis spesiesnya, tetapi jika kita saksikan sendiri ternyata spesies itu sudah sangat langka bahkan ada yang tidak ditemukan lagi.
Terima kasih Elang Pasaman pertemuan ini membuat saya sedikit tergerak ingin menulis, semoga tidak ada lagi pemburu yang terus mengancam keselamatanmu, semoga Hutan dinegeriku ini Lestari.
Setelah saya telusuri spesies yang satu ini lebih mirip dengan elang yang bernama si Elang Ular Bido, namun saya kurang tahu pasti apakah mereka satu spesies, untuk sementara saya kasih nama dulu Si Elang pasaman sampai petunjuk itu datang.

(Ig @abdurrahimtanjung)

SMP IT AL KAHFI PASAMAN BARAT

Muhammad Arkan, Pengolah Si Kulit Bundar dari Al Kahfi
"Siswa dari Sekolah IT biasanya hanya dikenal pintar secara akademis dan religius. Tapi saya
membuktikan bahwa bersekolah di SMP IT tidak menghalangi saya untuk juga berprestasi dibidang
Olahraga," tutur Arkan.
Muhammad Arkan, akrap disapa Arkan oleh teman-temannya di sekolah maupun di lapangan hijau.
Siswa kelahiran Jambak, 25 Januari 2005 memiliki kegemaran dibidang olah raga, yaitu sepakbola.
Sejak kecil ia sudah menaruh minat dibidang sepakbola. Untuk meningkatkan kemampuannya dibidang
ini, saat masih duduk di bangku sekolah dasar, ia menimba ilmu sepakbola di SSB Popas FC, Pasaman
Baru.
Bersekolah di SMP IT Al Kahfi tidak mematahkan potensinya dibidang olah raga sepakbola. Terbukti saat
Arkan mampu menoreh prestasi menjadi satu-satunya dari 18 pemain yang berasal dari SMP IT, untuk
memperkuat Tim GSI (Gala Siswa Indonesia) Kabupaten Pasaman Barat.
GSI merupakan wadah bagi siswa untuk mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
melalui olahraga yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Untuk menjadi bagian dari Tim GSI Kabupaten Pasaman Barat bukanlah hal yang mudah. Banyak seleksi
yang harus dilewati dan bersaing dengan banyak siswa dari berbagai sekolah yang ada di Pasaman Barat.
"Alhamdulillah rangkaian seleksi demi seleksi yang dilewati berjalan dengan mulus. Hingga saya bisa
menjadi salah satu pemain yang memperkuat tim Pasaman Barat," tutur Arkan pemain GSI Pasaman
Barat yang bernomor punggung 16 ini.
Saat ini Arkan tetap giat berlatih, selalu menyisihkan waktunya antara sekolah, membaca, mengahafal
Al-Quran dan berlatih."Saya harus pintar memanajemen waktu agar bisa terus berlatih, ditengah
padatnya jadwal kegiatan sekolah maupun asrama," ungkap Siswa kelas VIII ini.
Jika hari sudah sore hari, ia segera ke lapangan. Pemanasan dan langsung mengajak siswa lainnya untuk
bermain bola. Serta, ada atau tidaknya orang yang mau bermain, ia tetap berlatih. Karena ia percaya
bahwa untuk menjadi pemain yang hebat, harus punya kemauan dan kesungguhan yang kuat.
Arkan menuturkan bahwa ia ingin menjadi pemain sepakbola religius yang juga bisa mengenalkan Islam
lewat lapangan hijau. Seperti apa yang dilakukan Mohammed Salah pemain berdarah Mesir yang saat ini
memperkuat club Liverpol, ia terkenal dengan selebrasi sujudnya.

DIBAWAH BENDERA REVOLUSI

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        
                                                                                                                                                       

Dibawah Bendera Revolusi
"Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme"

Artikel Bung Karno yang berjudul Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme, (DBR I hal. 1-23) yang ditulis tahun 1926 memang merupakan salah satu artikel yang cukup menarik untuk dibedah karena materi yang terkandung sangatlah relevan dengan fenomena ketatanegaraan Indonesia saat ini, dimana kekuatan-kekuatan ideologi (kiri) kembali mencuat ke muka setelah tiga dekade sempat terkubur dalam kepemimpinan rejim tiran.
Artikel ini juga menjadi sangat penting karena memuat sebuah gagasan dasar yang kelak akan menjadi landasan konsep kebangsaan Indonesia. Dalam artikel tersebut Bung Karno mencoba menyatukan tiga kekuatan besar yang ada di Indonesia pada saat itu dalam satu front nasional, yaitu nasionalis, Islam, dan marxis (kelak akan disempurnakan dalam sebuah strategi persatuan "Nasakom").
Gagasan penyatuan kekuatan oleh Bung Karno itu pada dasarnya didasarkan pada sebuah fakta sejarah dimana pergerakan nasional saat itu sulit mencapai kristalisasi perjuangan akibat tidak mampu bersinerginya kekuatan-kekuatan nasional yang ada. Sehingga pergerakan nasional menjadi parsial dan cenderung fragmentatif. Untuk itu, Bung Karno merasa perlu menyatukannya, dengan harapan gerakan dapat kembali massif melawan imperium kapitalis.
Langkah yang dipakai Bung Karno dalam upaya menyatukan tiga kekuatan tersebut sangatlah brilian karena ia berhasil membedahnya dalam perspektif masing-masing kekuatan. Sehingga kesamaan-kesamaan prinsip kembali ditemukan dan ditegaskan untuk kemudian disatukan sebagai satu keharusan sejarah (historische notwendigkeit).
*********
Kekuatan yang pertama dibedah Bung Karno adalah nasionalis. Dalam membedah nasionalisme tersebut, bung Karno mengawalinya dengan menceritakan sejarah munculnya paham nasionalisme dengan mengutip pernyataan Ernest Renan (1882), seorang filusuf Perancis dan Otto Bauer (kelompok Austromarxis). Renan memunculkan satu teori bahwa munculnya satu bangsa karena adanya perasaan ingin hidup bersama (bersatu). Sementara Bauer menyatakan bahwa munculnya suatu bangsa itu bukan semata-mata hanya karena adanya kesamaan ras, bahasa, suku, agama ataupun kebutuhan, tetapi lebih dari itu, timbulnya bangsa karena adanya kesamaan riwayat (sejarah) bersama. Dan teori Renan dan Bauer ini ternyata relevan di kemudian hari dengan sejarah berdirinya bangsa Indonesia atas kesamaan nasib (sejarah) sebagai bangsa yang tertindas.
Dalam perkembangan faham nasionalisme berikutnya, ternyata bung Karno tertarik dengan nasionalismenya Gandhi. Ketertarikanya didasarkan pada pemikiran Gandhi yang memanifestasikan rasa nasionalismenya dengan mencintai manusia dan kemanusiaan (humanisme), tanpa membedakan ras, suku maupun agama (pendek kata universal). Dari pemikiran Gandhi ini, kemudian bung Karno menyempurnakannya lagi, yang dikemudian hari akan menjadi roh kaum nasionalis Indonesia. Penyempurnaan itu dilakukan dengan cara menambah dua bagian lagi dari makna nasionalismenya Gandhi.

Bagian pertama : rasa cinta tanah air harus berdasarkan manusia dan kemanusiaan (sama dengan Gandhi).
Bagian kedua : rasa cinta tanah air harus bersendikan pengetahuan atas perekonomian dunia dan riwayat (sejarah). Maksudnya dari bagian kedua ini, bung Karno menginginkan munculnya rasa nasionalisme bukan hanya karena perasaan emosional saja, melainkan dari satu kesadaran atas pengetahuan terhadap sejarah ekonomi dunia yang penuh dengan penindasan dan eksploitasi.
Bagian ketiga : rasa cinta tanah air Indonesia bukanlah copy (tiruan) dari nasionalisme barat. Maksud Sukarno adalah, nasionalisme Indonesia tidak boleh bersifat chauvist sebagaimana yang terjadi di dunia barat (eropa), sebuah nasionalisme yang hanya didasari semangat memerangi bangsa lain. Sifat-sifat chauvinisme bangsa eropa ini mengingatkan kita pada sebuah teori Il Principe (Sang Penguasa) Niccolo di Bernando Machiavelli (1496-1557), seorang filusuf jaman renaissance kebangsaan Italia. Dalam teorinya, ia mengemukakan bahwa kekuasaan diijinkan menghalalkan segala cara untuk meraih dan mempertahankan kekuasaannya (cikal bakal teori absolutisme). Bagi Machiavelli, moral dan etika harus diabaikan dalam persoalan politik dan kekuasaan. Teori inilah yang kemudian mungkin dijadikan legitimasi dan justifikasi politik kaum imperialis untuk menjajah negara-negara dunia ketiga berabad-abad lamanya. Dan sifat nasionalisme ini pulalah yang membuat tidak pernah damainya eropa akibat peperangan yang tidak pernah kunjung usai, mulai dari jaman imperium Romawi sampai dengan perang dunia II. Gold, Glory n' Gospel menjadi sebuah slogan yang selalu menyemangati setiap peperangan-peperangan di eropa dalam sebuah perdebatan wilayah.
Dari pemahaman tentang nasionalisme tersebut di atas, jelaslah bagi kita bahwa nasionalisme Indonesia ternyata bersifat humanis, revolusioner dan tidak chauvis. Untuk itulah, maka bung Karno akan menyalahkan kaum nasionalis jika ia tidak mau bekerjasama dengan kaum marxis, Islam maupun kelompok lainnya. Karena dengan faham nasionalisme seperti itu, maka siapapun harus menjadi kawan bagi kaum nasionalis selama kapitalisme menjadi musuh bersamanya dan kemanusiaan menjadi landasan perjuangannya.
Jika alasan kaum nasionalis saat ini tidak mau bekerjasama dengan kaum Islam hanya karena alasan kekhawatiran kaum nasionalis terhadap kaum Islam yang akan membawa-bawa agama dalam persoalan politik nantinya, dianggap oleh Bung Karno sebagai sebuah pandangan yang salah. Sebab Islam yang sebenarnya tidaklah demikian. Justru Islam (agama) bagi Bung Karno harus dijadikan dasar nation and caracter building, karena nilai-nilai agama memang membawa nilai-nilai universal yang humanis dan transenden. Hanya saja, Islam di Indonesia memang masih belum menunjukkan api (roh)-nya, karena masih tercampur baur dengan feodalisme. Pandangan Bung Karno tentang Islam dapat dilihat melalui artikel-artikel lainnya di DBR I, antara lain : surat-surat Islam dari Ende, me-muda-kan pengertian Islam, masyarakat onta dan kapal udara, apa sebab Turki memisahkan agama dari negara ?, dan beberapa lagi diantaranya, yang kesemuanya nanti akan kita bedah pula.
Yang paling menarik adalah artikel berjudul : Apa sebab Turki memisahkan agama dari negara (DBR I hal.1-23). Disana secara implisit kita dapat melihat alasan Bung Karno mengapa ia menolak negara Islam. Ia mencontohkan Kamal Ataturk di Turki yang selalu kesulitan membangun negaranya akibat ulah tokoh agama yang seringkali melarangnya membuat kebijakan publik karena dianggap menyalahi agama walaupun kebijakan itu bersifat menolong rakyatnya. Setiap kali negara mengambil keputusan, selalu harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pada ulama untuk ditentukan apakah sunnah, halal, makruh ataukah haram.
Akibatnya Turki menjadi tidak dinamis dan sulit berkembang. Bahkan di Saudi Arabia, pernah Ibnu Saud dilarang para ulama mendirikan tiang radio hanya karena dianggap makruh. Lebih parah lagi, di Turki, pemerintah juga pernah dilarang mendatangkan para dokter untuk mengobati rakyatnya yang terkena penyakit pes karena ulama menganggapnya sebagai tindakan melawan takdir. Akibatnya Islam terpaksa kehilangan rohnya, bukan karena ajarannya, melainkan karena para ulamanya yang terlalu takut pada pembaharuan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itulah kemudian Kamal Ataturk terpaksa memisahkan agama dari terminologi negara agar dapat mengembalikan api Islam yang sesungguhnya.
Itulah pandangan Bung Karno terhadap Islam dengan cara mencontohkan fenomena negara Turki. Dari sana dapat kita simpulkan bahwa yang diperlukan dari Islam adalah apinya untuk ikut membantu nation and caracter building dengan ajaran moral dan budi pekertinya yang luhur, humanis, sosialis, anti kapitalis dan sekaligus transenden (religius). Jadi tidak berupa simbol-simbol kosong belaka, yang justru malah akan mematikan ajaran Islam itu sendiri. Untuk membuktikan bahwa ajaran Islam itu humanis, sosialis dan anti kapitalis tersebut Bung Karno tidak segan-segan mencontohkan pelopor-pelopor pan-Islamisme seperti Sayyid Jamaluddin dan Muhammad Abduh.
Itulah Islam bagi bung Karno, dan itulah Islam yang harus dirangkul dan dipeluk sebagai kawan oleh kaum nasionalis. Kaum nasionalis India saja, yang mayoritas Hindustan, mau bekerjasama dengan kelompok pan-Islam India seperti Maulana Muhammad Ali dan Syaukat Ali, apalagi kaum nasionalis Indonesia yang mayoritas sama-sama penganut agama Islamnya.
**********
Setelah bung Karno berhasil membedah hubungan antara nasionalisme dan Islamisme, kemudian bung Karno mencoba membedah hubungan antara nasionalisme dan marxisme. Dalam artikelnya itu bung Karno secara tegas menerangkan bahwa tidak ada perbedaan yang prinsip antara kaum marxis dengan nasionalis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa dua kekuatan itu selalu mampu bersatu. Contohnya adalah sejarah revolusi China dimana kaum marxis kelompok Mao Tse Tung dapat bergandengan tangan dengan Kuomintang yang nasionalis pimpinan Sun Yat Sen melawan dinasti “tiran” Manchu. (mohon diingat : tulisan ini dibuat sebelum terjadinya perang saudara antara Kuomintang pimpinan Chiang Kai Sek melawan Kun Chan Tang pimpinan Mao Tse Tung).
Bahkan di Indonesia sendiri, buruh-buruh yang digerakkan kaum marxis untuk melawan hegemoni modal Belanda yang tertanam di perusahaan-perusahaan (mascappij) Indonesia, (lihat sejarah pemogokan karyawan kereta api oleh PKI di Semarang 1923), secara tidak langsung selaras (sinergi) dengan machtvorming yang dilakukan oleh kaum nasionalis. Karena kedua-duanya mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin menyadarkan rakyat agar bersama-sama melawan kaum imperialis Belanda. Apalagi dengan adanya gerakan kaum buruh tersebut, sadar atau tidak, semangat nasionalisme telah tercipta dengan bersatunya kaum buruh Indonesia. Disini semakin jelas terlihat bahwa tidak ada persoalan yang prinsip bagi kaum nasionalis dan marxis untuk tidak saling bekerjasama. Bahkan secara tidak sadar dua kekuatan tersebut telah saling bahu-membahu dan dukung mendukung dalam satu proses perjuangan nasional.
Jika alasan kaum nasionalis tidak mau bekerjasama dengan kaum marxis hanya karena anggapan bahwa kaum marxis telah berkhianat karena telah mau bekerjasama dengan bangsa barat, dianggap sebagai satu hal yang salah kaprah oleh bung Karno. Disini bung Karno menegaskan, bahwa lawan sebenarnya adalah sistem (stelsel), bukan orangnya. Apalagi bangsa barat yang bekerjasama dengan kaum marxis Indonesia adalah bangsa-bangsa penganut marxis pula yang saat itu tergabung dalam commintern, jadi bukan bangsa bule yang menganut stelsel kapitalisme. Bagi bung Karno, siapapun orangnya, tidak peduli bangsa asing ataukah pribumi, jika ia kapitalis tentu saja akan menjadi musuh bersama (lihat artikel : kapitalisme bangsa sendiri, DBR I hal.181).
Namun bung Karno juga menyalahkan pandangan kaum marxis yang menganggap kaum nasionalis adalah kaum yang berpikiran sempit yang hanya memikirkan bangsanya sendiri ketimbang seluruh bangsa di dunia. Jelas pandangan ini tidak benar, karena memang nasionalisme Indonesia tidak chauvist. Nasionalisme Indonesia justru sangat humanis, dimana nilai-nilai kemanusiaan (zonder exploitation de lhomme par lhomme) dan perdamaian abadi (zonder exploitation de nation par nation) menjadi roh dan cita-citanya. Dan secara prinsip cita-cita kaum nasionalis ini ternyata tidak bertentangan dengan cita-cita kaum marxis itu sendiri, yang menginginkan terwujudnya sosialisme dunia melalui internationale-nya.
************
Setelah membedah hubungan nasionalisme dan marxisme, yang terakhir, bung Karno mencoba membedah hubungan antara Islamisme dan marxisme. Secara lugas bung Karno dapat menjelaskan bahwa ajaran-ajaran pokok marxisme pada dasarnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, justru sebaliknya malah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Islam itu sendiri.
Salah satu hal yang dikemukakan bung Karno adalah tentang masalah “teori nilai lebih” (surplus value/meewaarde). Nilai lebih yang selama ini menjadi dasar pemikiran kaum marxis dalam upaya memperjuangkan kaum buruh tersebut pada dasarnya tidak jauh beda dengan apa yang diistilahkan dengan riba dalam hukum Islam. Teori nilai lebih itu menjelaskan bagaimana nilai kerja yang dikeluarkan kaum buruh tidak sebanding dengan upah yang ia peroleh. Sebaliknya keuntungan dapat diperoleh secara berlipat-lipat oleh para pemilik modal. Inilah faktor keadilan yang digagas Marx dalam konsep teori nilai lebih itu. Dan menurut pandangan hukum Islam, nilai lebih atau riba, atau mengambil keuntungan dari yang bukan haknya, adalah satu hal yang dilarang oleh agama. Dan bung Karno menyitirnya dari salah satu ayat Al-Qur’an (al-Imran 129).
Lontaran bung Karno ini sama persis dengan apa yang dilontarkan oleh Tjokroaminoto dalam salah satu tulisannya yang juga mencari kesamaan antara Islam dan marxisme (1924). Hanya saja, Pak Tjokro sedikit menambahkan persamaan lagi yaitu mengenai tujuan marxisme untuk menghentikan penindasan dengan cara memerdekakan para buruh. Apa yang selama ini menjadi perjuangan kaum marxis itu pada dasarnya juga menjadi tujuan Islam dalam menjalankan hablum minannas-nya. Kaum Islam adalah kaum yang anti perbudakan. Bukti dari kaum Islam anti perbudakan itu, kita dapat melihatnya dari tindakan Nabi Muhammad saw sendiri yang telah memerdekakan seorang budak agar dia terhindar dari penindasan. Dari sini nampak bahwa apa yang dilakukan dan menjadi cita-cita kaum marxis sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Islam, walaupun cara-caranya tetap ala kaum marxis sendiri.
Bung Karno mengakui bahwa antara kaum Islam dan kaum marxis tetap memiliki perbedaan, khususnya mengenai asasnya. Jika Islam berasaskan spiritualisme, marxisme berasaskan materialisme. Namun bagi bung Karno perbedaan itu tidaklah menjadi halangan, selama cita-citanya adalah sama-sama sosialis dan musuhnya sama-sama kapitalis.
Jika saat ini kaum Islam enggan bekerjasama dengan kaum marxis karena alasan kaum marxis atheis, bung Karno mencoba meluruskannya bahwa kaum marxis pada dasarnya tidak atheis. Image atheis itu pada dasarnya tidak lebih sebagai implikasi propaganda kaum gereja yang sengaja mengaburkan antara faham wijgerig-materialisme dengan histories-materialisme. Padahal secara substantif keduanya memiliki arti yang sangat berbeda. Wijgerig-materialisme adalah cara berpikir untuk mencari tahu dimanakah pikiran itu berasal, sementara histories-materialisme mempelajari pertumbuhan pemikiran manusia. Namun kaum gereja sengaja mencampur adukkannya sehingga kemudian menimbulkan image bahwa kaum marxis adalah kaum yang men-Tuhan-kan materi dengan cara menyembah benda. Benda adalah segala-galanya dan keberadaan Tuhan sengaja dinegasikan.
Bagi bung Karno itu tidak benar, sebab historis materialisme yang dikemukakan Hegel yang kemudian disempurnakan oleh Marx melalui materialisme dialektikanya hanyalah sebuah pisau analisis saja dalam upaya membedah persoalan-persoalan penghisapan dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dilepaskan dari masalah ekonomi. Sehingga dengan pisau analisis histories materialisme tersebut maka lahirlah sebuah teori baru yang mengupas penyebab penindasan kaum buruh dengan melahirkan teori nilai lebih (surplus value/meewaarde) dan prediksi dari implikasi penindasan tersebut (verelendung).
Polemik persepsi apakah komunisme atheis atau tidak, kita dapat meruntutnya dari kronologi sejarah pemikiran materialisme, mulai dari George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831), Ludwig Feurbach (1804-1872) dan Karl Marx sendiri (1818-1883). Jika mau jujur, adalah Feurbach yang paling radikal mengkritik agama. Kritik Feurbach ini disebabkan pada ketidakpuasannya pada Hegel. Bagi Feurbach, pemikiran Hegel yang menyatakan bahwa segala perbuatan, pemikiran dan tingkah laku manusia adalah kehendak “roh semesta” (Tuhan), dan manusia dianggap seperti wayang dan Tuhan adalah dalangnya, oleh Feurbach dianggap tidak rasional. Pemikiran Hegel itu ditentang Feurbach karena menurutnya Tuhan itu hanyalah replika angan-angan manusia. Dan agama adalah pikiran-pikiran ideal manusia tentang hakekatnya. Feurbach tidak setuju jika manusia menyembah Tuhan yang direkayasanya sendiri. Menurut Feurbach, jika manusia ingin lepas dari keterasingannya, manusia harus meniadakan agama, dan tidak perlu menyembah Tuhan, dialah yang harus menjadi Tuhan atas dirinya sendiri agar bisa menjalankan hakekat yang diyakininya.
Pemikiran Feurbach ini kemudian disempurnakan oleh Marx. Menurut Marx, tidak ada gunanya mengkritik agama, sebab nilai-nilainya mengajarkan kebaikan. Hanya saja menurut Marx, nilai-nilai tersebut tidak diwujudkan, melainkan disembah dan diharapkan berkahnya. Oleh karena itu Marx lebih sepakat mengkritik struktur masyarakat ketimbang agama. Kenapa manusia tidak menjalankan hakekatnya sebagaimana ajaran agama yang diyakininya ? Kenapa manusia hanya menyembah dan mengharap berkah dan menunggu takdir ? Itulah yang dicari Marx dalam struktur sosial.
Pemikiran Feurbach yang disempurnakan Marx inilah yang kemudian dijadikan senjata kaum gereja untuk memvonis komunis atheis. Dan propaganda kaum gereja ternyata efektif sehingga persepsi yang sengaja dibuat salah itu telah terlanjur menjadi persepsi umum masyarakat eropa, sehingga image negatif itu tetap tidak dapat dihapuskan, bahkan menjalar sampai ke Indonesia. Akibat ulah kaum gereja inilah yang kemudian membuat kaum marxis menjadi dendam dan semakin benci terhadap kaum gereja. Namun bagi bung Karno, kebencian kaum marxis tersebut tidak boleh digeneralisasi dengan keberadaan agama Islam di Indonesia. Sebab agama Islam di Indonesia bukanlah agama Katolik di eropa yang menjadi penguasa dan berkuasa, melainkan tertindas dan ditindas. Sehingga tidak perlu kaum marxis Indonesia ikut-ikutan membenci dan memusuhi kaum Islam Indonesia. Begitu pula sebaliknya, kaum Islam Indonesia tidak perlu lagi membenci kaum marxis Indonesia karena mereka memang bukan atheis, justru mereka mayoritas muslim, apalagi cita-cita dasarnya sama-sama sosialis dan musuhnya juga sama-sama kapitalis.
Itulah pokok-pokok pikiran bung Karno yang mencoba menghubungkan tiga kekuatan besar tersebut : nasionalisme dan marxisme, nasionalisme dan Islamisme, Islamisme dan marxisme.
**************
Setelah melihat isi pokok dari artikel berjudul nasionalisme, Islamisme, marxisme, ada baiknya pula jika kita sedikit menengok sejarah pada tahun 20-an, tahun dimana tulisan itu digulirkan oleh Bung Karno. Di akhir tulisan, bung Karno sempat memunculkan tiga nama yang dianggap representasi tiga kekuatan, yaitu : Oemar Said Tjokroaminoto, Sema’oen dan Tjipto Mangunkusumo.
Tjokroaminoto mewakili kelompok Islam melalui Sarekat Islam (SI) yang berdiri sejak 1912. Sema’oen mewakili kaum marxis melalui Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berdiri sejak 1920 dari rahim de Indische Sociaal Democratiesce Vereeniging (ISDV 1917). Dan terakhir Tjipto Mangunkusumo yang mewakili kelompok nasionalis melalui Boedi Oetomo yang berdiri sejak tahun 1908.
Hubungan kerjasama antara kekuatan-kekuatan tersebut pada dasarnya telah terjalin sejak masa 1920-an, khususnya antara kaum marxis (PKI) dan Islam (SI). Untuk kaum nasionalis (Boedi Oetomo), saya kesulitan mencari referensinya sehingga tidak bisa menceritakan sejauh mana hubungan Boedi Oetomo dengan PKI maupun SI. Justru yang banyak diceritakan dalam cuplikan sejarah adalah figur bung Karno sendiri dalam sepak terjangnya memberikan gagasan-gagasan nasionalisme. Sebenarnya bagi saya, yang lebih pantas merepresentasikan kaum nasionalis pada tahun 20-an itu adalah bung Karno bukan Boedi Oetomo. Sebab di tahun-tahun itu, bung Karno banyak sekali mengukir sejarah, diantaranya pendirian Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927 dan pencetusan Sumpah Pemuda 1928 dalam Kongres Pemuda II. Namun jika kawan-kawan lain ada yang lebih lengkap referensinya, mungkin dapat pula menulisnya sebagai bahan kajian kita bersama. Dan kembali kepada pokok persoalan, karena keterbatasan referensi itu, maka saya mohon maaf jika hanya mampu menceritakan kronologis sejarah antara PKI dan SI saja.
*************
Beberapa catatan sejarah menyatakan bahwa hubungan antara PKI dan SI telah terjalin erat sejak tahun 1917, terutama sejak berdirinya de Indische Sociaal Democratiesce Vereeniging (ISDV), partai sosialis yang pertama kali berdiri di Indonesia oleh orang-orang Belanda yang bekerja di Indonesia. Namun versi sejarah menyatakan bahwa kedekatan PKI dan SI saat itu, tidak lebih dari keteledoran SI yang telah disusupi ideologi marxis. Kedekatan SI dengan kaum marxis inilah yang kemudian membuat SI terpecah menjadi dua yaitu “SI merah” dan “SI putih”. Orang-orang yang selama ini merangkap keanggotaan dalam SI dan PKI, setelah terkena disiplin partai oleh Tjokroaminoto, akhirnya dikeluarkan dari SI. Orang-orang yang dikeluarkan tersebut mereaksinya dengan cara mendirikan SI merah (SI yang berbau marxis) dengan tokoh-tokohnya seperti Sema’oen, Mas Marco Martidikoro dan Haji Misbach, yang poros gerakannya dipusatkan di Semarang Jateng. Namun keberadaan SI merah ini tidak bertahan lama, karena Sema’oen sebagai tokohnya ternyata lebih aktif di PKI, karena ia memang memiliki anggota rangkap baik di SI maupun PKI. Mas Marco sendiri kemudian lebih memilih meneruskan aktifitasnya sebagai jurnalis dalam surat kabar Doenia Bergerak yang ia pimpin.
Hubungan PKI dan SI resmi putus sejak tahun 1923 yang diinisiatifi oleh PKI sebagai reaksi atas program disiplin partai yang diterapkan Tjokro pada seluruh anggota SI. Sikap PKI yang mulai ekslusif dan tidak mau bekerjasama dengan kekuatan nasional lainnya ini pada dasarnya terletak dari kepongahan pimpinan PKI itu sendiri (Alimin, Muso dan Sema’oen). Kepongahan itu muncul karena doktrin PKI sendiri yang harus menjadikan PKI sebagai partai pelopor (avantgarde) dan harus menjadi satu-satunya partai yang boleh hidup bila mereka berkuasa nanti, sebagaimana ajaran marxisme-leninisme yang mendominasi aliran di tubuh PKI. Dengan sikap doktrin seperti itu, jelas PKI menganggap tidak perlu beraliansi dengan kekuatan lain yang mestinya dapat ia jadikan kawan.
Sikap doktrin seperti ini sebenarnya dianggap salah oleh Datuk Sutan Ibrahim atau cukup dikenal dengan nama Tan Malaka (1896-1949). Sebab menurut Tan, doktrin itu yang menyebabkan kaum marxis susah merebut kekuasaan karena telah mengabaikan kekuatan-kekuatan lainnya, khususnya kekuatan pan-Islamisme yang pada saat itu juga mulai mencuat di Asia melawan imperialisme. Sikap dari pemikiran Tan yang menentang kebijakan PKI ini sebenarnya sangat wajar, mengingat Tan saat itu memang sedang aktif dalam commintern mewakili Asia Tenggara. Dan di commintern saat itu memang sedang gencar-gencarnya terjadi perdebatan konsep dalam upaya merevisi marxisme.
Perevisian konsep marxisme tersebut bermula dari gagasan Antonio Gramsci (1891-1937), pendiri Partai Komunis Italia tahun 1921, yang kemudian dituangkan dalam salah satu bukunya Prison Notebooks. Pada prinsipnya Gramsci menyampaikan betapa pentingnya partai komunis beraliansi dengan partai lain untuk bersama-sama merebut kekuasaan dari tangan kapitalis. Konsep partai tunggal sebagaimana diteorikan Vladimir Ilyits Ullianov yang kemudian dikenal dengan nama V.I. Lenin (1870-1924) oleh Gramsci dianggap sudah tidak relevan lagi dan justru menyulitkan gerakan kaum komunis. Bagi Gramsci, kekuasaan lebih mudah direbut dengan cara beraliansi dengan kekuatan lain melalui sistem parlementer.
Pemikiran Gramsci inilah yang kemudian disebut-sebut sebagai awal bangkitnya komunisme baru dalam Internationale III yang berhasil merevisi dan memperbaiki marxisme, yang kemudian mengidentifikasikan dirinya dengan menyebut “erokomunisme”. Lebih lengkapnya, tentang perubahan-perubahan konsep marxisme ini kawan-kawan dapat mencermati pemikiran-pemikiran yang pernah dilontarkan oleh Rosa Luxemburg, Eduard Bernstein, Vladimir Lenin, Karl Kautsky dan Antonio Gramsci, yang pada akhirnya memunculkan perdebatan panjang diantara mereka sendiri.
Erokomunisme ternyata juga dapat dibaca dan ditangkap oleh bung Karno. Di dalam artikelnya, ia menyambut positif perubahan komunisme itu. Bagi bung Karno, perevisian itu dianggap sebagai satu langkah maju, karena Marx memang bukan seorang dewa, yang ajarannya harus bersifat absolut-dogmatis, melainkan harus terus direvisi agar dapat dinamis sesuai perubahan dan perkembangan jaman. Dengan perubahan itulah, maka wajar jika Sukarno mengkritik PKI yang tidak mau bekerjasama dengan kekuatan nasional lainnya, padahal partai-partai komunis di eropa (barat) telah melakukannya.
Satu-satunya tokoh PKI yang sepakat dengan perubahan konsep marxisme hanyalah Tan Malaka. Bahkan di tahun 1921, Tan telah mengeluarkan sebuah tulisan berjudul Sovyet atau Parlemen, yang intinya hampir sama dengan pokok pikiran Gramsci, bahwa sistem parlementer jauh lebih baik daripada sistem partai tunggal soviet. Tentang sifat elitisme di tubuh PKI, Tan sudah seringkali menganjurkan kepada tokoh-tokoh PKI lainnya agar mau beraliansi dengan partai-partai lain, terutama kekuatan pan-Islamisme Indonesia yang saat itu diwakili Sarekat Islam. Bahkan Tan sangat menyesalkan tentang putusnya hubungan PKI dan SI di tahun 1923.
Namun apa yang dianjurkan oleh bung Karno maupun Tan Malaka, tampaknya tidak mampu menggoyahkan sikap Sema’oen dan kawan-kawannya, karena doktrin Sovyet dengan sistem diktatuur proletariat (tepatnya diktatuur partai) telah terlanjur berhegemoni dalam pikirannya. Bahkan pesona keberhasilan revolusi Oktober 1917 kaum Bolsyevik dalam perjuangan bersenjata melawan rejim Tsar, telah mengilhaminya untuk melakukan pemberontakan PKI di tahun 1926. Keputusan untuk memberontak ini ditentang keras Tan Malaka, sebab Tan tahu bahwa Sema’oen dan kawan-kawannya telah buta matanya terhadap faktor obyektif yang ada dalam masyarakat karena telah tertutup oleh faktor subyektif (ideologis) yang berlebihan. Sehingga Tan menganggap tindakan itu tidak lebih sebagai tindakan yang bersifat advonturir dan kekanak-kanakan.
Namun pemberontakan tetap dilaksanakan, dan ternyata memang gagal. Alimin, Muso, Darsono dan Sema’oen berhasil melarikan diri ke Rusia. Namun ratusan ribu tetap ditangkap dan dibuang ke Digul, Tanah Merah, Irian Jaya (Papua). Atas kekalahan PKI itu, maka Tan Malaka memutuskan untuk mendirikan partai lagi yang diberi nama Partai Republik Indonesia (PARI) di tahun 1927, bersama-sama Subakat dan Jamaludin Tamim. Dan pada tahun 1948 kemudian, Tan Malaka kembali mempromotori pembentukan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didukung kader-kader mudanya, Chaerul Saleh, Sukarni dan Adam Malik..


tulisan ini dibuat oleh : Bung Donny Tri I. Margiono (mantan Presidium GMNI)

sumber http://pojokyudhapradana.blogspot.co.id/2010/01/bedah-buku-dibawah-bendera-revolusi.html

STUDY KELAYAKAN BISNIS JASA “NATURE TOUR AND TRAVEL”

STUDY KELAYAKAN BISNIS JASA
“NATURE TOUR AND TRAVEL”

Oleh:


Abdurrahim
Adlan Hanafi
Andy Christian Ginting
Auli Akbar
Grece Savon Simangunsong
Hamid Arrum Harahap



MANAJEMEN A 2013
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring bertambahnya keinginan masyarakat sekarang ini, wisata menjadi salah satu keinginan bahkan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Banyaknya masyarakat yang mulai jenuh dengan wisata yang bersifat komersil ataupun berwisata ditempat yang sudah ramai oleh wisatawan. Sumatera utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi pusat wisata. Beberapa daerah wisata di Sumatera utara adalah wisata di gugusan pulau Tapanuli tengah, kawasan danau toba, karo, dan lain-lain.Tapanuli tengah bahkan memiliki slogan “negeri wisata sejuta pesona”. Namun, belum banyak wisatawan lokal maupun internasional yang mengetahui keindahan Tapanuli Tengah. Dunia internasional sendiri telah mengakui keindahan Tapanuli tengah, dengan terbukti Pulau Mursala yang berada di Tapteng pernah dijadikan sebagai lokasi syuting film Kingkong yang berlatar air terjun yang langsung jatuh ke laut di bukit pulau. Selain itu industri film Indonesia juga telah menjadikan pulau mursala menjadi sebuah film yang berjudul “Mursala”.
Nature tour and travel merupakan usaha jasa yang memberi jasa berupa pelayanan tour dan travel domestik. Usaha ini bergerak di bidang pariwisata. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat disesuaikan dengan paket dan fasilitas yang diinginkan konsumen. Fasilitas yang diberikan kepada konsumen antara lain akomodasi kendaraan (bus, minibus), penginapan di rumah warga. Usaha ini melayani tour ke beberapa tujuan tempat wisata yang belum banyak di explore di Sumatera Utara namun mempunyai kearifan lokal dan juga potensi wisata yang sangat besar, seperti Tapanuli tengah. 
Tujuan dari Nature tour and travel ini adalah memberi kemudahan kepada konsumen yang ingin berwisata, sehingga tidak perlu susah dan repot untuk mengatur dan memesan akomodasi serta keperluan lainnya pada saat berwisata.

Motto  : “Your Happiness and journey is our priority”                                               



Visi :
-          Menjadi perusahaan tour and travel organizer yang terdepan dengan standart pelayanan terbaik.
Misi :
-  Memberikan layanan pariwisata terbaik dengan harga yang terjangkau dan pelayanan yang berkualitas.

Tujuan Dalam Membuka Usaha
Nature Tour & Travel ingin memposisikan diri dan turut berpartisipasi aktif dalam pengembangan Industri Pariwisata. NatureTour & Travel memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan yang handal, dapat dipercaya dan sekaligus memberikan solusi bagi  konsumen dan masyarakat untuk mengatasi masalah mereka dalam melakukan berbagai kegiatan perjalanan wisata.

Karakter dari Usaha
Usaha dari Travel Agent ini memiliki karakter jasa, karena kami menjual pelayanan bukan produk. Mungkin paket wisata bisa disebut produk, tetapi produk tersebut bisa kita rasakan saat melaksanakan tour dengan layanan dari Travel Agent kami.














BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Aspek Pasar dan Pemasaran
a.      Target Pasar
Target Pasar utama Nature Tour n Travel adalah turis lokal dan turis asing, baik itu para pekerja dan mahasiswa.

Segmentasi Pasar yang akan menjadi target kami adalah semua kalangan masyarakatgolongan menengah ke atas, baik dari sekolah (study tour), perkantoran , pemerintah, masyarakat biasa maupun mancanegara.

b.      Situasi Persaingan
Sekarang ini banyak wisatawan asing ataupun lokal yang berkunjung di Sumatera Utara untuk berwisata. Tidak menutup kemungkinan banyak pula travel agent yang berdiri untuk membantu mereka dalam perjalanannya. Mulai dari harga tiket yang murah, kreativitas paket wisata serta pelayanan yang prima membuat persaingan travel agent semakin kuat.

c.       Strategi Pasar
·      Produk
Produk usaha ini adalah jasa wisata untuk para konsumen Nature tour and travel. Jasa wisata tersebut mulai dari akomodasi, konsumsi, hingga kebutuhan lain-lain.
·         Penetapan Harga
Untuk penetapan harga tiket kita mematok dari perusahaan maskapai ataupun yang lain yang nantinya akan di jumlah dengan dengan keuntungan yang kami tetapkan. Sedangkan untuk paket wisata, biasanya berhubungan dengan komponen-kompenen pariwisata seperti akomodasi, restaurant, dan transportasi , maka kita menggunakan contrack rate dari masing-masing komponen tersebut , tetapi untuk obyek wisata kita sesuaikan dengan harga yang real.




·         Promosi
Dalam sebuah usaha tentu saja harus ada promosi agar laku dalam penjualan, seperti :
1.      Membagikan brosur di tempat umum (turistik) seperti Bandara, tempat wisata, Stasiun Kereta Api, terminal, dan juga hotel-hotel.
2.      Mempromosikan paket-paket liburan ke instansi-instansi di kota Medan
3.      Mempromosikan paket-paket liburan ke Organisasi-organisasi pemuda/mahasiswa di Kota Medan
4.      Melakukan promosi melalui media sosial

·         Tempat (Lokasi Usaha)
Lokasi Travel Agent kami terletak di daerah Jalan Sisingamangaraja, Medan yang sangat strategis karena berdekatan dengan beberapa obyek wisata di Medan.

Analisis SWOT:
Berikut adalah analisis dari usaha jasa Nature Tour and Travel  :
a.      Kekuatan
Kekuatan dari usaha jasa Tour and Travel :
1.            Yang menjadi kekuatan jasa Nature tour and travel ini adalah memberikan kepuasan tersendiri kepada para konsumen karena tujuan wisata yang kami tawarkan bukanlah rtempat yang banyak dikunjungi oleh orang banyak namun mempenyai potensi pariwisata yang besar sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen.

b.      Kelemahan.
Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa perjalanan dengan menggunakan jasa travel agent itu lebih mahal, padahal tidak sepenuhnnya produk yang diberikan travel agent terbilang mahal, karena trcavek agent kami bekerjasama dengan komponen pariwisata yang nantinya akan terdapat contrack rate yang membuat harga bisa lebih murah dari publish rate yang diketahui kebanyakan orang.




c.       Peluang
Peluang dari usaha jasa Tour and Travel:
1.      Peluang dari usaha ini dapat dilihat dari banyaknya pekerja ataupun mahasiswa yang jenuh dengan rutinitas yang mereka lakukan setiap harinya sehingga Nature Tour n travel menawarkan sensasi yang berbeda di setiap musim liburan.
2.      Banyaknya destinasi wisata yang belum pernah dikunjungi oleh orang- orang sehingga konsumen merasa puas dan menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen untuk mengunjunginya, sehingga konsumen membutuhkan jasa Nature Tour n Travel  untuk mengantar mereka ke tempat tersebut.

d.      Ancaman (Threats)
Ancaman yang dimiliki usaha jasa Nature Tour nTravel :
1.      Kondisi jalan atau cuaca yang kurang baik seperti macet pada jalur darat, menjadikan ancaman bagi lancarnya program tour karena waktu yang molor dari estimasi yang sudah ada.
2.      Banyaknya pesaing dan oknum yang merusak harga pasar sehingga para konsumen tergiur dengan harga yang murah dan pada akhirnya tidak mendapat fasilitas yang layak.

2.2.        Aspek Teknis/Operasi
Lokasi dari Nature tour and travel ini berada di Kota Medan, selain itu calon konsumen juga bisa menemuinya melalui internet dan juga telepone. 
Proses pelaksanaan dari Nature tour and travel ini adalah dengan mengumpulkan beberapa calon konsumen, khususnya pada musim liburan atau juga kegiatan dari komunitas, organisasi, maupun perusahaan. Nature tour and travel akan merincikan biaya dan kegiatan yang dilakukan selama periode wisata bersama nature and travel.
Hal-hal yang diperhatikan seperti jenis bus yang akan mengangkut calon konsumen adalah mini bus yang berisi sekitar 20 orang, jenis wisata yang ditawarkan berkonsep “back to nature” yaitu wisata yang mengunggulkan alam dan potensi lingkungan serta kearifan lokal masyarakat setempat.
Pilihan tujuan daerah wisata yang ditawarkan adalah tempat-tempat wisata di Sumatera Utara seperti Kawasan danau toba, pulau Mursala, pulau putri, barus, dan tempat wisata lainnyayang mempunyai potensi wisata dan alam yang sangat indah namun belum banyak dilirik wisatawan, para calon konsumen dapat melakukan kegiatan wisata seperti trekking, diving, snorkling, berenang, berkebun dengan masyarakat, keliling danau dengan perahu nelayan, melihat pembuatan ulos, dan juga mengunjungi tempat-tempat seperti air terjun, gugusan pulau di Tapanuli tengah, dan lain-lain.

Sumber Daya Manusia

a.      Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan
Jumlah tenaga kerja     : 6 orang
Keahlian                      : Manager , bagian tiket , bagian tour , accounting

b.      Kualifikasi Tenaga kerja
·         Manager/pimpinan :
Pria
Usia maksimal 35 tahun
Pendidikan minimal S1
Mampu memanage usaha dengan baik

·         Tikceter
Wanita
Usia maksimal 25 tahun
Pendidikan minimal SMK atau sederajad
Ahli dalam bidangnya
Menguasai komputer
Berpenampilan menarik
Mampu berbahasa inggris      
           
·         Tour planner and tour guide
Pria atau wanita
Berdomisili di tempat wisata
Usia maksimal  25 tahun
Pendidikan minimal SMK atau sederajad
Ahli dalam bidangnya
Pengalaman minimal satu tahun
Mampu berbahasa inggris aktif

·         Accounting
Usia maksimal 25 tahun
Pendidikan minimal SMK (akuntansi)
Menguasai komputer
           
Isi Paket Wisata
Salah satu Isi dari paket wisata yang kami tawarkan adalah :
·         Paket Friendship ke Tapanuli tengah
-          2 hari 3 malam
-          5-10 orang @2.000.000
-          Objek wisata termasuk tiket masuk di tiap objek wisata di Tapanuli Tengah.  Pulau Mursala, Pulau Putri, Pulau Bakkar, Pulau Poncan, dll. Serta biaya snorkling, dokumentasi, dan juga biaya keselamatan
-          Menginap di guest house dengan kritreria kamar standard, serta kamar mandi di dalam
-          Transportasi menggunakan mini bus (Medan-Tapanuli tengah), mobil selama di tapanuli tengahdan kapal  (menuju objek wisata)
-          6 kali makan

·         Paket Family
-          3 hari 3 malam
-          3-5 orang @ Rp3.000.000
-         Objek wisata termasuk tiket masuk di tiap objek wisata di Tapanuli Tengah.  Pulau Mursala, Pulau Putri, Pulau Bakkar, Pulau Poncan, dll.Serta biaya snorkling, dokumentasi, dan juga biaya keselamatan.
-          Resort di Sibolga dengan hotel bintang tiga
-     Free Souvenir 
-          Transportasi menggunakan mini bus (Medan-Tapanuli tengah), mobil selama di tapanuli tengah dan kapal  (menuju objek wisata)
-          10 kali makan

·         Paket Honey Moon
-          4 hari 4 malam
-          2 orang @Rp 5.000.000,00
-          Objek wisata termasuk tiket masuk di tiap objek wisata di Tapanuli Tengah.  Pulau Mursala, Pulau Putri, Pulau Bakkar, Pulau Poncan, dll. Serta biaya snorkling, dokumentasi, dan juga biaya keselamatan.
-          Hotel bintang 4
-          Transportasi menggunakan pesawat lion air (Medan-Sibolga), mobil dan pembelian tiket kapal cepat (menuju objek wisata)
-          14 kali makan (3 kali candle light dinner)

2.3.  Aspek Ekonomi dan Sosial
Pada zaman yang modern ini parisiwisata sudah menjadi kebutuhan dari masyarakat dunia dan tidak sedikit dari mereka yang memilih menggunakan jasa Travel Agent untuk mengurus atau menggolahakan perjalanannya. Setiap usaha tentunya mempunyai dampak bagi sekitarnya, salah satu aspek ekonimi dan sosial dari usaha ini adalah turut andil dalam memposisikan diri dan turut berpartisipasi aktif dalam pengembangan Industri Pariwisata khususnya di Sumatera Utara.










2.4.  Aspek Finansial

Biaya Operasional:
Sewa kantor di Medan                        Rp 10.000.000
Inventaris Usaha                                 Rp. 5.000.000
Biaya lain-lain                                     Rp. 4.000.000 +
Total                                                    Rp. 19.000.000

Modal
Modal awal pemilik                            Rp.  60.000.000

Laporan L/R
Estimasi dengan paket friendship 5 orang sebanyak 4 kali dalam sebulan

Pendapatan
Pendapatan Rp 10.000.000 @4                                  Rp. 40.000.000

Biaya
Akomodasi Medan-Sibolga Rp 1.000.000 @8           Rp. 8.000.000
Biaya Penginapan                                                       Rp. 3.200.000
Biaya Kapal & dokumentasi Rp. 9.000.000 @4        Rp. 3.600.000
Biaya Makan Rp. 360.000 @4                                   Rp. 1.440.000                        
Biaya Snorkling Rp. 200.000 @4                               Rp. 800.000
Biaya Gaji                                                                   Rp. 8.000.000
Biaya lain-lain                                                             Rp. 2.000.000 +
                                                                                    Rp. 19.040.000
Laba Kotor                                                                Rp. 12.960.000




2.5 Antisipasi Resiko
a.      Masalah Yang Mugkin Dihadapai

·         Terjadinya penundaan atau pembatalan tour
Apabila terjadi bencana alam yang tak terduga otomatis tour akan ditunda atau dibatalkan mengingat kondisi saat itu. Tentu saja pelanggan yang telah memesan paket wisata akan komplain bahkan minta ganti rugi.

·         VOID tiket
Masalah ini akan banyak dialami oleh pekerja pada bagian tiket, dimana terjadinya kesalahan penulisan pada tiket, baik itu nama penumpang, jam terbang, kota tujuan atau yang lainnya yang pada akhirnya tiket tidak bisa digunakan. Tentu saja Ticketer harus mengganti rugi yang senilai dengan harga tiket tersebut.

·         Persaingan antar Travel Agent lain
Banyaknya Travel Agent yang lebih berkembang daripada travel kami membuat travel kami sulit untuk mendapatkan pelanggan.

b.      Cara Mengatasi Masalah

·         Membuat perjanjian antara pelanggan dan pihak travel apabila terjadi
penundaan atau pebatalan tour maupun tiket

·         Harus lebih teliti dan menginformasikan kembali kepada pelanggan mengenai data-data yang ada pada tiket agar tidak terjadi void tiket.

·         Lebih berkreatif dalam mengembangkan usaha Travel Agent




BAB III
PENUTUP


Hasil dari uraian proposal diatas maka dapat disimpulkan bahwa peluang jasa “Nature” Tour And Travel ini baik dari segi ide, sasaran pasar, hingga rencana finansial memiliki prospek yang baik dunia bisnis dan masa depan.
Dalam memulai suatu usaha pasti tidak terlepas dari adanya hambatan dan rintangan yang terjadi. Hambatan terbesar yang dialami jasa tour & travel kami ini adalah lapisan masyarakat Indonesia yang mayoritas masih menengah ke bawah, sehingga mereka tidak terlalu memikirkan untuk berwisata yang mewah. Maka segmen pasar dari usaha jasa ini adalah masyarakat menengah ke atas. Biasanya mereka memiliki tingkat keinginan dan kemampuan untuk berwisata yang tinggi.